Mencegah asam urat

Asam urat merupakan sebutan orang awam untuk rematik gout (gout artritis). Penyakit ini merupakan gangguan metabolik yang disebabkan asam urat (uric acid) yang menumpuk dalam jaringan tubuh. Asam urat adalah zat yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin dalam tubuh yang kemudian dibuang melalui urin. Pada kondisi gout, terdapat timbunan atau defosit kristal asam urat di dalam persendian. Continue reading

KORELASI PENYAKIT PERIODONTAL MATERNAL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH PREMATUR

PENDAHULUAN
Penyakit periodontal merupakan salah satu dari semua kondisi patologi pada peridonsium.
Dimana periodonsium mempunyai komponen yaitu ginggiva, tulang alveolar, ligamentum periodontal dan sementum. Pengetahuan tentang jaringan periodontal dalam keadaan sehat penting untuk mengenal perjalanan penyakit ini. (1) Continue reading

TRISMUS

PENDAHULUAN
Trismus didefinisikan sebagai suatu kontraksi tonik dari otot mastikasi. Dahulu istilah trismus digunakan untuk menggambarkan gejala klinis dari tetanus, yaitu lock jaw atau rahang yang terkunci, yaitu suatu gejala klinis yang disebabkan oleh toksin tetanus terhadap kontraksi otot mastikasi atau pengunyah. Saat ini istilah trismus digunakan untuk menggambarkan setiap bentuk keterbatasan dalam membuka mulut, termasuk di dalamnya akibat dari trauma, pembedahan dan radiasi. Keterbatasan dalam membuka mulut ini atau trismus dapat menimbulkan masalah terhadap kesehatan, termasuk di dalamnya kekurangan zat-zat nutrisi akibat gangguan mengunyah makanan, gangguan dalam berbicara, dan pengaruhnya terhadap kesehatan mulut dan gigi. Pada orang yang mengalami rasiasi pada daerah leher dan kepala, permasalahan tersebut sering muncul bersamaan dengan gangguan dalam menelan. Continue reading

Penatalaksanaan Gigi dan Mulut pada Penderita yang Akan Menjalani Bedah Jantung

Pendahuluan
Seorang dokter umum akan mengkonsulkan pasien yang akan menjalani bedah jantung untuk mengevaluasi kesehatan mulut dan gigi pasien tersebut. Dalam hal ini dokter pasien harus melibatkan secara aktif seorang dokter gigi dalam perawatan pasien yang akan menjalani bedah jantung.
Prosedur pembedahan jantung yang paling sering adalah graft bypass arteri coronaria, penggantian katup jantung dan operasi defek kardiovaskuler yang kongenital seperti atrial septal defek, ventricular septal defek, tetralogi fallot atau coartatio aorta. Dokter pasien juga harus mengingatkan dokter gigi agar memperhatikan segala resiko terhadap pasien yang mempunyai penyakit endokarditis bakteri dimana dokter gigi harus memberikan terapi terlebih dahulu sebelum dilakukan operasi.
Sejumlah prosedur pembedahan jantung dapat meningkatkan resiko perkembangan bakterial endokarditis, oleh karena sumber bakterimia transien primer yang dapat menimbulkan bakterial endokarditis berada dicavum oral. Pasien sebelum dan sesudah bedah jantung adalah penting untuk diperhatikan.
Pada makalah ini akan dibahas tentang penatalaksanaan dan perawatan gigi dan mulut pada pasien-pasien yang akan menjalani bedah jantung. Continue reading

Benign Non Odontogenic Tumor ( OSTEOMA )

PENDAHULUAN

Tumor dirongga mulut merupakan pertumbuhan dari berbagai jaringan didalam dan sekitar mulut termasuk tulang, otot dan syaraf. Pertumbuhan ini dapat bersifat jinak (benigna) dan dapat bersifat ganas (maligna). Meskipun jarang terjadi kanker yang ditemukan dalam mulut bisa berasal dari bagian tubuh lainnya terutama paru-paru, payudara, dan prostate (2)

Tumor jinak yang tumbuh dirongga mulut mempunyai karasteristik tumbuh secara lambat, setelah mencapai ukuran tertentu menetap dan tidak berkembang lagi. Tumor ini tumbuh mendesak sel-sel normal tetapi tidak menginvasi dan tidak bermetastasis, namun lama kelamaan akan bertambah besar sehingga mengganggu fungsi bicara, pengunyahan dan pernafasan. Continue reading

STOMATITIS

PENDAHULUAN
Jaringan lunak mulut terdiri dari mukosa pipi, bibir, ginggiva, lidah, palatum, dan dasar mulut. Struktur jaringan lunak mulut terdiri dari lapisan tipis jaringan mukosa yang licin, halus, fleksibel, dan berkeratin atau tidak berkeratin. Jaringan lunak mulut berfungsi melindungi jaringan keras di bawahnya; tempat organ, pembuluh darah, saraf, alat pengecap, dan alat pengunyah. 1
Secara histologis mukosa mulut terdiri dari 3 lapisan, yaitu: 1) Lapisan epitelium, yang melapisi di bagian permukaan luar, terdiri dari berlapis-lapis sel mati yang berbentuk pipih (datar) dimana lapisan sel-sel yang mati ini selalu diganti terus-menerus dari bawah, dan sel-sel ini disebut dengan stratified squamous epithelium. 2) Membrana basalis, yang merupakan lapisan pemisah antara lapisan ephitelium dengan lamina propria, berupa serabut kolagen dan elastis. 3) Lamina propria, Pada lamina propria ini terdapat ujung-ujung saraf rasa sakit, raba, suhu dan cita rasa. Selain ujung-ujung saraf tersebut terdapat juga pleksus kapiler, jaringan limf dan elemen-elemen penghasil sekret dari kelenjar-kelenjar ludah yang kecil-kecil. Kelenjar ludah yang halus terdapat di seluruh jaringan mukosa mulut, tetapi tidak terdapat di jaringan mukosa gusi kecuali di mukosa gusi daerah retromolar. Disamping itu lamina propria ini sebagian besar terdiri dari serabut kolagen, serabut elastin dan sel-sel fibroblast serta sel-sel daerah yang penting untuk pertahanan melawan infeksi. Jadi mukosa ini menghasilkan sekret, bersifat protektif dan sensitif. Continue reading

MANIFESTASI ORAL PENDERITA AIDS

PENDAHULUAN (1,2,3)
Sejak ditemukan kasus AIDS di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1981 hingga saat ini penyakit ini selalu menarik perhatian dunia kedokteran maupun masyarakat luas. Hal ini disebabkan oleh penyakit baru ini menyebabkan angka kematian yang tinggi, jumlah penderita yang meninggal dalam waktu singkat, dan sampai sekarang belum dapat ditanggulangi dengan tuntas. Meskipun demikian banyak hal yang telah dipelajari, di samping masih banyak yang belum jelas. Di Jakarta telah ditemukan kasus-kasus penyakit ini dalam bentuk ringan dan berat.
Penyakit ini sudah merupakan pandemi yang menyerang seluruh dunia. Data epidemiologi menunjukkan peningkatan yang cepat pada tahun terakhir ini khususnya dikawasan Asia Tenggara. Perawal 1 Januari 1997 dilaporkan ada 40.320 kasus AIDS, yang diperkiran kasus AIDS sebenarnya di Asia Tenggara ada lebih dari 3,75 juta orang. Pada saat ini di Indonesia diperkirakan terdapat 80.000 – 120.000 ODHA (Orang Hidup dengan HIV/AIDS) dengan faktor-faktor yang mempermudah terjadinya epidemi, maka Indonesia sangat terancam bencana nasional HIV/AIDS di tahun 2010. Masalah yang berkembang sehubungan dengan penyakit infeksi HIV/AIDS adalah angka kejadiannya yang cenderung terus meningkat dengan angka kematian yang tinggi. Di Indonesia penyakit HIV /AIDS juga sudah merupakan ancaman dan dan dalam 10 tahun terakhir telah merupakan the Emerging Infectious Disease . Continue reading

KANKER GANAS PADA LIDAH

I. PENDAHULUAN

Neoplasma malignant dari lidah biasanya timbul dari jaringan epitel mukosa mulut dan sebagian besar merupakan karsinoma epidermoid, yang merupakan salah satu tumor ganas pada rongga mulut yang paling sering dijumpai diklinik dan mempunyai tingkat kematian yang tinggi, yang secara klinik dapat menyerang 2/3 anterior lidah dan 1/3 bagian posterior lidah dan juga dapat bermetastase baik pada daerah sekitar lidah misalnya: ke submaxillary dan digastricus juga ke daerah leher dan servikal.

Dari penelitian Gibbel dan Martin dilaporkan bahwa karsinom lidah ini sering dijumpai bersama-sama dengan penyakit syphilis dan premalignant seperti: leukoplakia, erythroplasia sedangkan menurut penelitian Frazell dan Lucas kasus-kasus kanker lidah yang terjadi bagian dorsum lidah hanya 4%, tetapi lebih ganas.

Karsinoma lidah mempunyai prognosis yang jelek, sehingga diagnosa dini sangat diperlukan lebih-lebih apabila telah terjadi metastase kedaerah lain (leher dan servikal). Continue reading

Pertumbuhan Molar 3 yang menyebabkan PERIKORONITIS

1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan gigi Molar 3 sering menimbulkan masalah dan menimbulkan keadaan infeksi pada jaringan lunak di sekitarnya dan mengganggu kenyamanan mulut dan gigi – gigi yang lain. Terutama jika molar 3 ini erupsi tidak sempurna, contohnya antara lain akibat bentuk anatomi dari pada rahang yang sempit.

Gigi Molar 3 pertumbuhannya dimulai pada saat seseorang berusia kurang lebih 17-22 tahun, sering dinamakan GIGI bungsu karena merupakan gigi yang terakhir muncul pada kehidupan seseorang.

Masalah serius sering dirimbulkan oleh pertumbuhan gigi ini, Menurut Letkol Laut drg. A. Danardono, Sp. B.M., Kepala Sub Departemen Bedah Mulut & Maksilo Fasial Ladokgi (Lembaga Kedokteran Gigi) TNI AL M.E. Martadinata, Jakarta, kemunculan gigi Molar 3 memang sering dikeluhkan pasien. “Dan mereka rata-rata menjalani operasi gigi bungsu,” tambahnya. Continue reading