DIABETES DALAM KEHAMILAN

PENDAHULUAN

Penyakit gula merupakan kelainan herediter dengan ciri-ciri adanya insufisiensi atau absennya hormon insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula dalam darah yang tinggi, dan berkurangnya glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini akan menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. (1) Continue reading

TOKOLITIK PADA KEBIDANAN

I. PENDAHULUAN

Kelahiran bayi prematur dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas perinatal, di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris persalinan prematur adalah penyebab tertinggi angka morbiditas dan mortalitas perinatal, dimana komplikasi yang diakibatkan oleh persalinan pretem lebih dari 10% dari seluruh kehamilan oleh karena itu persalinan prematur merupakan hal yang patut mendapat perhatian khusus mengenai penatalaksanaannya disamping upaya pencegahannya.1-11

Tujuan penanganan persalinan dan kelahiran prematur adalah untuk mencegah dan menghentikan terjadinya kontraksi uterus dengan obat-obatan tokolitik sampai kehamilan seaterm mungkin atau sampai janin mempunyai maturitas paru yang dinggap cukup mampu untuk hidup di luar kandungan. Walaupun kemungkinan obat tokolitik hanya berhasil sementara, tetapi penundaan ini penting untuk memberikan kesempatan untuk pemberian kortikosteroid untuk merangsang pematangan paru- paru.1-3,5 Continue reading

SINDROM HELLP PADA PREEKLAMSI/EKLAMSI

PENDAHULUAN

Hemolisis, kelainan tes fungsi hati dan jumlah trombosit yang rendah sudah sejak lama dikenal sebagai komplikasi dari preeklampsi-eklampsi (Chesley 1978; Godlin 1982; Mc Kay 1972). (1,2,7)

Godlin menamakan sindrom ini EPH Gestosis tipe II, MacKennan dkk. menganggapnya sebagai suatu misdiagnosis preeklampsi, (2) sedangkan penulis lain menyebutkannya sebagai bentuk awal preeklampsi berat, variasi unik dari preeklampsi. (3)

Pada 1982, Weinstein melaporkan 29 kasus preeklampsi berat, eklampsi dengan komplikasi trombositopeni, kelainan sediaan apus darah tepi, dan kelainan tes fungsi hati. Ia menyatakan bahwa kumpulan tanda dan gejala ini benar-benar terpisah dari preeklampsi berat dan membentuk satu istilah: Sindrom HELLP; H untuk Hemolysis, EL untuk Elevated Liver Enzymes, dan LP untuk Low Platelet. (1,3,5)

Sibai dkk. menunjukkan adanya perbedaan nyata dalam hal terminologi, insidens, penyebab, diagnosis dan penatalaksanaan sindrom ini.(1,3) Continue reading

Motivasi, Bimbingan dan Konseling KB

Motivasi
Dalam KB  Motivasi berarti menyuruh, menasehati, mengirim, mendorong dan membuatkan keputusan bagi calon akseptor

Bimbingan KB
Yaitu suatu kegiatan memberi informasi tentang kontrasepsi kepada calon akseptor. Tugas pembimbing kontrasepsi  Menyampaikan informasi yang akurat, obyektif, dan benar. Tidak melebih-lebihkan atau mngurangi informasi tentang suatu kontrasepsi Continue reading

KELUARGA BERENCANA

Falsafah
Membentuk keluarga kecil, bahagia, sejahtera  masyarakat sejahtera
– Perkawinan sah
– Anak  yang didam-idamkan, sehat fisik, mental, sosial

Tokoh Pelopor KB
1. Maria Stopes ( 1880 – 1950 )
– Inggris : Buruh-buruh hamil diatur kehamilan
– Revolusi Industri
2. Margareth Sanger ( 1883 – 1966 )
Program Birth Control
– 1917 : National Birth Control League
– 1921 : National Birth Control Conference I
– 1925 : Konferensi Internasional Birth Kontrol,
New York
– 1927 : World Population Conference, Jenewa
– 1948 : International Comitte on Planned Parent-
hood
– 1952 : Berdirinya IPPF = International Parent –
hood Planned Federation
Continue reading

I N F E R T I L I T A S

DEFINISI
Infertilitas adalah ketidakmampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya. Disebut infertilitas primer jika istri belum pernah hamil walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan. Disebut infertilitas sekunder jika istri pernah hamil, akan tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.
Penyelidikan lamanya waktu yang diperlukan untuk menghasilkan kehamilan menunjukkan bahwa 32,7% hamil dalam satu bulan pertama, 57,0% dalam 3 bulan, 72,1% dalam 6 bulan, 85,4% dalam 12 bulan, dan 93,4% dalam 24 bulan. Waktu median yang diperlukan untuk menghasilkan kehamilan adalah 2,3 bulan sampai 2,8 bulan. Makin lama pasangan itu kawin tanpa kehamilan, makin turun kejadian kehamilannya. Oleh karena itu, kebanyakan dokter baru menganggap ada masalah infertilitas jika pasangan yang ingin punya anak itu telah dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan lebih dari 12 bulan. Continue reading

BULIMIA NERVOSA

  1. I. Pendahuluan

Bulimia nervosa, yang sering ditemukan pada anoreksia nervosa, terdiri dari episode rekuren makan sejumlah besar makanan disertai dengan perasaan diluar kendali. Penyelaan sosial dan gangguan fisik yaitu : nyeri abdomen atau mual menghentikan pesta makan, yang sering kali diikuti oleh rasa bersalah, depresi atau muak terhadap diri sendiri. Orang selalu memiliki perlaku kompensasi yang rekuren seperti pencahar (muntah yang diinduksi sendiri, pemakaian laksasif yang berulang atau pemakaian diuretik), puasa atau latihan berat untuk mencegah penambahan berat badan. Tidak seperti pasien anoreksia nervosa, pasien dengan bulimia nervosa dapat mempertahankan berat badan yang normal.(1,2)

Penderita bulimia nervosa makan dalam jumlah yang sangat berlebihan (menurut riset, rata-rata penderita bulimia nervosa mengkonsumsi 3.400 kalori setiap satu seperempat jam, padahal kebutuhan konsumsi orang normal hanya 2.000 – 3.000 kalori per hari). Kemudian berusaha keras mengeluarkan kembali apa yang dimakannya,  dengan cara memuntahkan kembali atau dengan menggunakan obat pencahar. Diantaranya kegiatan makan yang berlebihan itu biasanya menekan berolahraga secara berlebihan. (3,4) Continue reading

PARESE NERVUS OLFAKTORIUS

PENDAHULUAN

Saraf otak (nervus cranialis) adalah saraf perifer yang berpangkal pada batang otak dan otak. Fungsinya sebagai sensorik, motorik dan khusus. Fungsi khusus adalah fungsi yang bersifat panca indera, seperti penghidu, penglihatan, pengecapan, pendengaran dan keseimbangan.

Saraf otak terdiri atas 12 pasang, saraf otak pertama langsung berhubungan dengan otak tanpa melalui batang otak, saraf otak kedua sampai keduabelas semuanya berasal dari batang otak. Saraf otak kedua dan ketiga berpangkal di mesensefalon, saraf otak keempat, lima, enam dan tujuh berinduk di pons, dan saraf otak kedelapan sampai keduabelas berasal dari medulla oblongata. (1) Continue reading